Kamis, 13 September 2012

Cepat Lupa Dalam Menghafal Quran



Pagi yang indah kawan,.. mari sini kita ngopi.. duduklah sebentar. Mari kita bicara tentang menghafal Quran

Sering sekali kita mencoba menghafal alQuran, mulai dari 'amma yatasaa-aluun atau qul a'uudzu birobbinnaas. berlanjut terus karena semangat, hingga satu juz pun tak terasa akrab bagai melodi indah, menghiasi hati dan lisan kita.

Alhamdulillah kita patut berbangga. Sebulan berlalu. Berganti tahun.

Tiba suatu ketika kita masuk ke sebuah lembaga pendidikan Islam yang syarat masknya hafal juz Amma. Untuk mengajar atau kita belajar lagi. Nah lho??? kemana hafalan Quranku yang kemarin ada? mengapa lisan ini menjadi terbata bata, bahkan sangat sangat sulit kembali melafazkannya????

 Kawanku, ingatlah bahwa Rosulullah pernah mengingatkan kita, bahwa hafalan Quran itu lebih cepat larinya daripada unta yg terlepas. Atau dalam bahasa kita,.. lebih wusy...! daripada motor 125 cc dng kecepatan 80 km/jam. Hafalan Quran lbh cepat menghilang, lari , lari dan tak kembali... hiks...!! Menangislah kita jika mengingat hal itu, atau parah lagi kita akan berkata: ya sudahlah......

Cara Mempermudah Hafalan Quran Kita



Setelah kita tahu trik jitu menghafal, kali ini saya akan mengantar anda memahami bagaimana agar otak anda mudah menghafal, apapun itu, khususnya menghafal Al Quran.

Menghafal, adalah kerja otak, bukan kerja anggota badan, ataupun mulut anda.
Menghafal, tentu saja membutuhkan konsentrasi, dan untuk memfokuskan konsentrasi itu, ada banyak hal yang mendukung, dan mempengaruhinya.

eits tunggu dulu, ini kan bahasa fesbuk, ngapain serius yah?? santai aja fren, yang penting kena!! :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Beberapa murid dan teman mengeluh, "saya susah menghafal, saya mudah lupa, saya sulit konsentrasi"
"apa karena saya bodoh, apa karena saya sibuk, apa karena saya sudah tua :'( wkwkwk :p"

Tidak, namun karena anda tidak tahu, bagaimana cara membantu otak anda untuk menghafal
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menghafal, adalah kerja otak kanan, bukan otak kiri. Sayangnya, pendidikan kita di Indonesia, dari mulai SD hingga SMA, kuliah pun, lebih banyak mengembangkan otak kiri sebagai indeks prestasinya.

Makanya kita sulit menghafal........fyuh!!

oy urusan otak nih, kita bicarakan lain kali eah..... :p

Trik Jitu Menghafal AlQuran


Aku heran, banyak orang menganggap mudah menghafal alQuran
Dikiranya, alQuran bisa dihafalkan semudah membalik telapak tangannya
Demi Allah, ini adalah kitab yang mulia
Tiada mampu menyimpannya,, kecuali pribadi taqwa beserta seluruh komitmennya

Saudaraku,, jika menghafal Quran adalah keinginanmu, yg membuncah kuat didalam dadamu,
Inilah keris pusaka senjata ampuh melumpuhkan kemalasanmu, dan membangkitkan cemerlangmu
Teruskan membaca jika azzam itu ada,, berhenti disini jika tiada anganmu kesana :)

Akhwat Sejati…



Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang manis dan menawan, tetapi dari kasih sayangnya pada karib kerabat dan orang disekitarnya. Pantang baginya mengumbar aurat, dan memamerkannya kepada siapapun, kecuali pada mahramnya. Dia senantiasa menguatkan iltizam dan azzam-nya dalam ber-ghadul bashar dan menjaga kemuliaan diri, keluarga serta agamanya.

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lembut dan mempesona, tetapi dari lembut dan tegasnya tutur dalam mengatakan kebenaran. Dia yang senantiasa menjaga lisan dari ghibah dan namimah. Pantang baginya membuka aib saudaranya. Dia yang memahami dan merasakan betul bahwa Allah swt senantiasa mengawasi segala tindak-tanduknya.

Ketika akhwat bersuamikan seorang mujahid



Sesungguhnya tidak ada yang tak sepakat diantara para ulama` bahwa ibadah jihad adalah ibadah yang sangat berat, dia adalah ibadah yang paling tinggi nilainya dalam Islam , untuk itu perlu keseriusan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah ini. Apalagi menjadi seorang istri mujahid, tidak gampang, tidak mudah, antara banyaknya kebaikan yang ia terima dan tanggungjawab yang harus dipikul … itulah seni bersuamikan seorang mujahid …


Permasalahan yang pokok untuk menjadi istri seorang mujahid adalah bila suami bepergian menunaikan kewajiban ibadah jihad sebagai komitmen terhadap tuntunan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam .

Disana ada beberapa akhlak untuk istri-istri yang ditinggal suaminya pergi berjihad, atau ketika suami diuji oleh Allah berlari-lari menjauh dari kejaran musuh Allah yang selalu tidak rela terhadap seorang mukmin yang selalu komitmen dalam perjalanan untuk mencari ridho Allah, maka inilah akhlak-akhlak sederhana semoga membantu para mujahidah yang sepanjang kurun dan sampai akan datang tidak akan berhenti untuk melahirkan para mujaid yang berarti, seperti syekh Abdulloh Azzam , Ibnu Khottob, Yahya Ayyas dan lainnya …..

Adapun akhlaq-akhlaq tersebut adalah :
1. Akhlaq terhadap Allah Subhanahu wa Ta`ala 2. Akhlaq terhadap anak didiknya 3. Akhlaq terhadap suami sebelum bepergian 4. Akhlaq terhadap tetangga 5. Akhlaq terhadap orang tua 6. Akhlaq terhadap mertua 7. Akhlaq terhadap Jama`ah 8. Akhlaq terhadap sesama kaum muslimin 9. Akhlaq ketika suami datang dari berjihad

bersiap menjadi istri mujahid...



Siapa pun sepakat bahwa istri adalah tangan kanan suami yang akan menggantikan posisi suami sebagai ayah dan kepala keluarga manakala sesuatu terjadi menimpanya. Oleh karena itu, pernahkah terbayang di benak para Muslimah, di benak para istri, suatu saat kita akan ditinggal suami? Entah karena kematian atau risiko perjuangan.


Di negeri dimana hukum Islam dilecehkan, maka seorang istri harus bersiap untuk menanggung tuduhan diskriminatif atas sebuah perjuangan untuk menegakkan kalimat Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT).

Bila itu terjadi, kita harus menyambut dengan rasa optimis yang tinggi. Sebagaimana para istri sahabat yang bersemangat mempertanyakan bagian apa yang bisa mereka lakukan demi membantu perjuangan di medan perang. Mereka tak mempertanyakan apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) menjamin keselamatan suami-suami mereka. Namun, sebaliknya mempertanyakan, hal apa yang bernilai sama dengan para suami yang pergi ke medan perang yang bisa mereka lakukan.

Menjadi perempuan yang menyandang status istri mujahid, setiap Muslimah harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi terburuk. Tujuan yang hendak diraih pun bukan hanya kebahagiaan diri sendiri dan keluarga semata. Namun, saat memasuki gerbang pernikahan, setiap Muslimah harus menyadari bahwa keluarga merupakan pijakan untuk mewujudkan cita-cita yang lebih besar, yaitu mewujudkan sebuah tatanan dunia yang tunduk patuh pada perintah Allah SWT saja.

Izinkan Aku Bercerita Tentangmu, wahai MujahidKu...




Jangan pernah lelah wahai Mujahidku..
Karena ku kan senantiasa dibelakangmu untuk mendukungmu
Jangan kau lihat ke belakang, lihatlah kedepan
Didepan ada musuhmu, musuh Tuhan kita
Jadikan mereka terhina dengan kekuatanmu
Janganlah ragu untuk melepaskan peluru dari selongsong senapanmu
Bidiklah tepat dijantungnya
Jadikan ia mati sia-sia, tak memberi kemenangan bagi sekutunya
Maju terus jangan pernah menyerah
Lepaskanlah duniamu
Karena sungguh dunia ini hina
Sesungguhnya disisi Tuhan kitalah sebenar-benarnya kebahagiaan
Ingatlah isteri-isteri akhiratmu menunggumu dengan penuh cinta
Mereka senantiasa mendendangkan syair kerinduan
Hanya untukmu, hanya untukmu 

Disaat kau pulang dengan membawa kemenangan
Maka janganlah kau merasa puas hingga Allah memenangkan agama ini atau kau menemui syahid dimedan itu
Dua pilihan yang menguntungkan, bukan?
Siapakah yang tidak suka dengan perniagaan demikian?
Sungguh merugi bagi orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
Bukankah kau tidak demikian?